Awalnya pas MABA ( mahasiswa baru) aku betul-betul mengagumi sosok pemimpin universitas kami ini, dia memposisikan dirinya sebagai rektor yang bisa mengayomi seluruh jajaran civitas akademika di Universitas indonesia dengan baik.dengan program yang mumpungi,dengan kecakapannya berpidato,dengan sistematika teratur yang di tetapkan para staf di UI tapi ternyata dibalik itu smeua banyak hal yang disembunyikan dari publik dan membuat saya menadi Antipati terhadap rektor kami bapak GUMILAR yang terhormat kerena beberapa yangs aya pikir kekanak-kanakan seperti,
Pada tanggal 31 Juli 2012, Gumilar memberhentikan tujuh Dekan dan Ketua
program Pascasarjana, yaitu Dekan Fakultas Ilmu Budaya (Bambang
Wibawarta), Dekan fakultas Teknik (Bambang Sugiarto), Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat (Bambang Wispriyono), Dekan fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan (Adi Basukriadi), Dekan fakultas Kedokteran Gigi
(Bambang Irawan), Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan (Dewi Irawaty), Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Bambang Shergi Laksmono) dan
Ketua Program Pascasarjana (Chandra Wijaya). Padahal menurut ketetapan
yang telah dibuat antara Kemendikbud, MWA, dan Rektor UI pada tanggal 22
Desember 2011 adalah masa jabatan Dekan diperpanjang dan tidak ada
pergantian Dekan sebelum Rektor baru terpilih.
Pada tanggal 27 Juli 2012, sesuai kesepakatan di paripurna, MWA mengirim
surat kepada Mendikbud untuk meminta Rektor melakukan pemilihan Dekan.
Pemilihan Dekan tersebut hanya untuk Dekan yang sudah habis masa
jabatannya. Hampir semua Dekan di UI sudah habis masa jabatan, kecuali
Dekan Fpsikologi dan Dekan Fasilkom. Dekan-dekan yang sudah habis masa
jabatan diperpanjang oleh Rektor sebagai pejabat sementara/pelaksana
tugas Dekan. Untuk Dekan FK dan FE sudah lebih dulu diganti dengan
PJs/Plh Dekan.
Dalam beberapa hari ini, Dekan-dekan yang habis masa jabatan telah
“dipanggil” satu persatu oleh Rektor untuk diberikan penjelasan. Dan,
akhirnya 8 Dekan yang sudah habis masa jabatannya diberhentikan dengan
Wakil Dekan diangkat sebagai Pjs Dekan. Jelas, dalam keputusan paripurna
MWA meminta Rektor untuk melakukan pemilihan Dekan yang sudah habis
masa jabatan sesuai tata tertib. Jadi, MWA hanya meminta agar PROSES
pemilihan Dekan yang dilakukan oleh Rektor. bukan pemberhentian Dekan
yang ada.
Untuk menanggapi permasalahan diatas, pihak Suma UI berkesempatan untuk
meminta keterangan dari Sekertaris Rektor. Sementara itu, versi Rektorat
yang diperoleh dari Sekertaris Rektor, Devi Rahmawati, terdapat 9 Dekan
yangg telah habis masa jabatannya semenjak Feb-April 2012. Ke-9 Dekan
tersebut, kemudian diperpanjang oleh Rektor UI. Pada 27/7/12, Rektor
menerima surat ketua MWA ke Mendikbud, yang meminta segera melakukan
pemilihan dekan yang telah habis masa Jabatannya.
Berikut isi surat MWA dr salinan yang diterima oleh Suma UI. Hasil Keputusan Rpt MWA, 26 Juli 2012:
1. Terkait habisnya masa jabatan Rektor pada 14 Agustus mendatang, serta
menimbang aspek netralitas, maka MWAUI meminta Mendikbud menunjuk
pejabat eselon 1 di lingkungan Kemendikbud selanjutnya ditetapkan MWA
sebagai PJS
2. MWA meminta rektor segera melakukan proses pemilihan semua Dekan yg
masa jabatannya sudah berakhir,sesuai tata tertib dan peraturan yg
berlaku
3. MWA UI akan segera menyelenggarakan pemilihan rektor yang dimulai pada bulan Agustus hingga awal Oktober 2012
Poin ke 2 surat MWA itulah yang menjadi polemik. Tafsir poin 2 bukan
untuk memberhentikan dekan. Sementara, berikut penafsiran Rektor,
merespon surat tersebut, pada 31 Juli 2012, Rektor memberhentikan
perpanjangan para dekan yang sudah habis masa jabatannya, diganti PJs.
Pertimbangannya sebagai berikut, masih merujuk pada notulensi rapat MWA
26 Juli 2012, agar pemilihan Dekan dapat berlangsung secara demokratis
dan mengusung netralitas, objektifitas, dan keadilan, maka semua dekan
yang telah habis jabatannya, AGAR TIDAK LAGI MENJABAT. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terdapat pihak-pihak tertentu yang dituduh
menggunakan jabatan untuk kepentingan pemilihan selanjutnya.
Berikut merupakan tanggapan dari sisi Dekan, yang memberikan MOSI TIDAK
PERCAYA. Nada surat mosi tidak percaya yang dikirimkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan itu sangat keras. Kepada Menteri, para
penandatangan mosi menyatakan bahwa Gumilar Soemantri:
- Sudah menganggu proses belajar mengajar di Universitas Indonesia
khususnya dalam penetapan kelulusan dan penandatanganan ijazah.
- Sudah banyak meresahkan dengan gaya kepemimpinan yang otoriter dan tidak cocok untuk diterapkan di universitas.
- Tidak dapat menciptakan hubungan kerja yang kondusif dengan para dekan
- Tidak dapat menjaga keutuhan dan kebersamaan seluruh warga UI dengan
rencana Rektor UI mengganti 8 (delapan) dekan yang masih aktif tanpa
alasan yang jelas
- Telah gagal mengelola Universitas Indonesia dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas
Karena itu mereka menyatakan tidak lagi percaya pada kepemimpinan
Gumilar R Somantri dan minta kepada Menteri untuk mengganti Gumilar R
Somantri sebagai Rektor UI per tanggal 1 Agustus 2012 dengan Wakil
Rektor Bidang I Universitas Indonesia sebagai Pj Rektor Universitas
Indonesia.
Sementara itu, kemarin (1 Agustus) Dekan, WaDek, SesFak, Anggota tim
transisi UI, unsur FT di MWA, Ketua Dewan Guru Besar FT, Ketua Senat
Akademik Fakultas, beserta Ketua MPM & BEM FTUI melakukan rapat, dan
menghasilkan :
PERNYATAAN SIKAP CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
1. Cara Rektor UI dalam mengelola Universitas dan hubungan dengan
Civitas Akademika Fakultas Teknik sangat tidak pantas dan bertentangan
dengan etika akademik.
2. Menggugat dan mempertanyakan alasan Rektor dalam pemberhentian Dekan
Fakultas Teknik UI (dalam butir pertimbangan Keputusan Rektor
No:1349/SK/R/UI/2012 yang tidak sesuai dengan kenyataan di Fakultas
Teknik)
3. Untuk menjaga keutuhan Universitas Indonesia, Fakultas Teknik akan
tetap menjalankan tugas operasional fakultas dengan sebaik-baiknya.
BEM UI TUNTUT Mendikbud Pecat Gumilar
Ray - detikNews
Jakarta Mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Rektor Universitas
Indonesia, Gumilar Rusliwa Soemantri kembali disuarakan. Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menuntut Majelis Wali Amanat
(MWA) dan Kemendikbud memproses pemecatan Gumiliar.
"BEM se-UI menilai Rektor Gumilar tidak layak lagi memimpin UI dan tidak
layak juga kembali maju menjadi calon rektor UI," ujar Ketua BEM UI,
Faldo Maldini dalam jumpa pers di Gedung IX Fakultas Ilmu Budaya UI,
Depok, Jumat (3/8/2012).
Hal ini disampaikan Faldo bersama 13 Ketua BEM Fakultas dan sejumlah
mahasiswa. Mereka kompak menyuarakan hal yang sama. Ketua BEM Fakultas
Kedokteran Gigi, Mahardika menyebut Gumilar ingkar janji karena menaikan
biaya kuliah.
"Biaya kuliah UI naik dengan alibi fasilitas segala macam namun saat
ditanya transparansi, beliau hingga saat ini tidak bisa menjelaskan,"
katanya.
Sementara itu Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya, Maya Nuraini menyampaikan
kekecewaannya atas keputusan Rektor memecat 9 dekan termasuk dari FIB.
"Kami bagian dari keluarga fakultas tentu terpukul dekan kita dipecat di
tengah kepengurusannya. Meski sudah mengangkat pejabat sementara (Pjs)
tapi kenyataannya banyak Pjs yang menolak," kata dia.
Faldo menegaskan, BEM se-UI memberi tenggat waktu hingga 12 Agustus bagi
Gumilar untuk mengundurkan diri secara sukarela. "Jika tidak, kita
adakan aksi besar-besaran dan mungkin kita akan menginap di sini,"
katanya.
_copy paste dari kaskus.co.id_
saya sudah mendengar isu ini dari 3 tahun lalu setahun setelah saya mengundurkan diri dari Dana Usaha Bem UI 2009,tentang kinerja rektor dan kasus Korupsi yang dilakukannya.mungkin dulu rekan-rekan mahasiswa tidak berani karena blum punya bukti yang mumpungi tapi sekarang saat nya rekan-rekan.
semoga saja apa yang di usahakan rekanrekan kami di BEM Universitas Indonesia dapat dijalankan dan dapat hasil yang paling baik dari Allah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar