siluet

siluet
hijaberscommunityjakarta commitee

Jumat, 03 Agustus 2012

Rektor UI berhentikan 8 dekan fakultas

 Awalnya pas MABA ( mahasiswa baru) aku betul-betul mengagumi sosok pemimpin universitas kami ini, dia memposisikan dirinya sebagai rektor yang bisa mengayomi seluruh jajaran civitas akademika di Universitas indonesia dengan baik.dengan program yang mumpungi,dengan kecakapannya berpidato,dengan sistematika teratur yang di tetapkan para staf di UI  tapi ternyata dibalik itu smeua banyak hal yang disembunyikan dari publik dan membuat saya menadi Antipati terhadap rektor kami bapak GUMILAR yang terhormat kerena beberapa yangs aya pikir kekanak-kanakan seperti,

Pada tanggal 31 Juli 2012, Gumilar memberhentikan tujuh Dekan dan Ketua program Pascasarjana, yaitu Dekan Fakultas Ilmu Budaya (Bambang Wibawarta), Dekan fakultas Teknik (Bambang Sugiarto), Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (Bambang Wispriyono), Dekan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (Adi Basukriadi), Dekan fakultas Kedokteran Gigi (Bambang Irawan), Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan (Dewi Irawaty), Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Bambang Shergi Laksmono) dan Ketua Program Pascasarjana (Chandra Wijaya). Padahal menurut ketetapan yang telah dibuat antara Kemendikbud, MWA, dan Rektor UI pada tanggal 22 Desember 2011 adalah masa jabatan Dekan diperpanjang dan tidak ada pergantian Dekan sebelum Rektor baru terpilih.
Pada tanggal 27 Juli 2012, sesuai kesepakatan di paripurna, MWA mengirim surat kepada Mendikbud untuk meminta Rektor melakukan pemilihan Dekan. Pemilihan Dekan tersebut hanya untuk Dekan yang sudah habis masa jabatannya. Hampir semua Dekan di UI sudah habis masa jabatan, kecuali Dekan Fpsikologi dan Dekan Fasilkom. Dekan-dekan yang sudah habis masa jabatan diperpanjang oleh Rektor sebagai pejabat sementara/pelaksana tugas Dekan. Untuk Dekan FK dan FE sudah lebih dulu diganti dengan PJs/Plh Dekan.
Dalam beberapa hari ini, Dekan-dekan yang habis masa jabatan telah “dipanggil” satu persatu oleh Rektor untuk diberikan penjelasan. Dan, akhirnya 8 Dekan yang sudah habis masa jabatannya diberhentikan dengan Wakil Dekan diangkat sebagai Pjs Dekan. Jelas, dalam keputusan paripurna MWA meminta Rektor untuk melakukan pemilihan Dekan yang sudah habis masa jabatan sesuai tata tertib. Jadi, MWA hanya meminta agar PROSES pemilihan Dekan yang dilakukan oleh Rektor. bukan pemberhentian Dekan yang ada.
Untuk menanggapi permasalahan diatas, pihak Suma UI berkesempatan untuk meminta keterangan dari Sekertaris Rektor. Sementara itu, versi Rektorat yang diperoleh dari Sekertaris Rektor, Devi Rahmawati, terdapat 9 Dekan yangg telah habis masa jabatannya semenjak Feb-April 2012. Ke-9 Dekan tersebut, kemudian diperpanjang oleh Rektor UI. Pada 27/7/12, Rektor menerima surat ketua MWA ke Mendikbud, yang meminta segera melakukan pemilihan dekan yang telah habis masa Jabatannya.
Berikut isi surat MWA dr salinan yang diterima oleh Suma UI. Hasil Keputusan Rpt MWA, 26 Juli 2012:
1. Terkait habisnya masa jabatan Rektor pada 14 Agustus mendatang, serta menimbang aspek netralitas, maka MWAUI meminta Mendikbud menunjuk pejabat eselon 1 di lingkungan Kemendikbud selanjutnya ditetapkan MWA sebagai PJS
2. MWA meminta rektor segera melakukan proses pemilihan semua Dekan yg masa jabatannya sudah berakhir,sesuai tata tertib dan peraturan yg berlaku
3. MWA UI akan segera menyelenggarakan pemilihan rektor yang dimulai pada bulan Agustus hingga awal Oktober 2012
Poin ke 2 surat MWA itulah yang menjadi polemik. Tafsir poin 2 bukan untuk memberhentikan dekan. Sementara, berikut penafsiran Rektor, merespon surat tersebut, pada 31 Juli 2012, Rektor memberhentikan perpanjangan para dekan yang sudah habis masa jabatannya, diganti PJs. Pertimbangannya sebagai berikut, masih merujuk pada notulensi rapat MWA 26 Juli 2012, agar pemilihan Dekan dapat berlangsung secara demokratis dan mengusung netralitas, objektifitas, dan keadilan, maka semua dekan yang telah habis jabatannya, AGAR TIDAK LAGI MENJABAT. Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat pihak-pihak tertentu yang dituduh menggunakan jabatan untuk kepentingan pemilihan selanjutnya.
Berikut merupakan tanggapan dari sisi Dekan, yang memberikan MOSI TIDAK PERCAYA. Nada surat mosi tidak percaya yang dikirimkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sangat keras. Kepada Menteri, para penandatangan mosi menyatakan bahwa Gumilar Soemantri:
- Sudah menganggu proses belajar mengajar di Universitas Indonesia khususnya dalam penetapan kelulusan dan penandatanganan ijazah.
- Sudah banyak meresahkan dengan gaya kepemimpinan yang otoriter dan tidak cocok untuk diterapkan di universitas.
- Tidak dapat menciptakan hubungan kerja yang kondusif dengan para dekan
- Tidak dapat menjaga keutuhan dan kebersamaan seluruh warga UI dengan rencana Rektor UI mengganti 8 (delapan) dekan yang masih aktif tanpa alasan yang jelas
- Telah gagal mengelola Universitas Indonesia dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas
Karena itu mereka menyatakan tidak lagi percaya pada kepemimpinan Gumilar R Somantri dan minta kepada Menteri untuk mengganti Gumilar R Somantri sebagai Rektor UI per tanggal 1 Agustus 2012 dengan Wakil Rektor Bidang I Universitas Indonesia sebagai Pj Rektor Universitas Indonesia.
Sementara itu, kemarin (1 Agustus) Dekan, WaDek, SesFak, Anggota tim transisi UI, unsur FT di MWA, Ketua Dewan Guru Besar FT, Ketua Senat Akademik Fakultas, beserta Ketua MPM & BEM FTUI melakukan rapat, dan menghasilkan :
PERNYATAAN SIKAP CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
1. Cara Rektor UI dalam mengelola Universitas dan hubungan dengan Civitas Akademika Fakultas Teknik sangat tidak pantas dan bertentangan dengan etika akademik.
2. Menggugat dan mempertanyakan alasan Rektor dalam pemberhentian Dekan Fakultas Teknik UI (dalam butir pertimbangan Keputusan Rektor No:1349/SK/R/UI/2012 yang tidak sesuai dengan kenyataan di Fakultas Teknik)
3. Untuk menjaga keutuhan Universitas Indonesia, Fakultas Teknik akan tetap menjalankan tugas operasional fakultas dengan sebaik-baiknya.

BEM UI TUNTUT Mendikbud Pecat Gumilar
Ray - detikNews

Jakarta Mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Soemantri kembali disuarakan. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menuntut Majelis Wali Amanat (MWA) dan Kemendikbud memproses pemecatan Gumiliar.

"BEM se-UI menilai Rektor Gumilar tidak layak lagi memimpin UI dan tidak layak juga kembali maju menjadi calon rektor UI," ujar Ketua BEM UI, Faldo Maldini dalam jumpa pers di Gedung IX Fakultas Ilmu Budaya UI, Depok, Jumat (3/8/2012).

Hal ini disampaikan Faldo bersama 13 Ketua BEM Fakultas dan sejumlah mahasiswa. Mereka kompak menyuarakan hal yang sama. Ketua BEM Fakultas Kedokteran Gigi, Mahardika menyebut Gumilar ingkar janji karena menaikan biaya kuliah.

"Biaya kuliah UI naik dengan alibi fasilitas segala macam namun saat ditanya transparansi, beliau hingga saat ini tidak bisa menjelaskan," katanya.

Sementara itu Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya, Maya Nuraini menyampaikan kekecewaannya atas keputusan Rektor memecat 9 dekan termasuk dari FIB. "Kami bagian dari keluarga fakultas tentu terpukul dekan kita dipecat di tengah kepengurusannya. Meski sudah mengangkat pejabat sementara (Pjs) tapi kenyataannya banyak Pjs yang menolak," kata dia.

Faldo menegaskan, BEM se-UI memberi tenggat waktu hingga 12 Agustus bagi Gumilar untuk mengundurkan diri secara sukarela. "Jika tidak, kita adakan aksi besar-besaran dan mungkin kita akan menginap di sini," katanya.

_copy paste dari kaskus.co.id_

saya sudah mendengar isu ini dari 3 tahun lalu setahun setelah saya mengundurkan diri dari Dana Usaha Bem UI 2009,tentang kinerja rektor dan kasus Korupsi yang dilakukannya.mungkin dulu rekan-rekan mahasiswa tidak berani karena blum punya bukti yang mumpungi tapi sekarang saat nya rekan-rekan.
semoga saja apa yang di usahakan rekanrekan kami di BEM Universitas Indonesia dapat dijalankan dan dapat hasil yang paling baik dari Allah,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar